Text
Crazy For The Storm
"Kami tergeletak di antara reruntuhan pesawat. Tubuh kami berada di tepi sebuah lubang dengan kemiringan 45 derajat yang siap mencemplungkan kami ke suatu tempat tak dikenal. Dalam deru angin dan salju yang sangat dingin, kami berayun-ayun dalam ketinggian 76 meter dari pucak-jarak antara hidup dan mati." "Ayah dan aku adalah satu tim, dan dia adalah superman." Itulah yang ditulis Norman. Tetapi kini, sang ayah telah tewas sedangkan dirinya masih berusia sebelas tahun dan terjebak dalam gunung bersalju setelah pesawatnya menabrak gunung. Dalam duka yang mendalam , Norman yang dipenuhi kenangan akan didikan ayahnya, berjuang mati-matian menembus medan yang sangat berat, dinginnya salju dan badai es tanpa makanan tanpa minuman. Bocah ini mencoba bertahan hidup seorang diri. Crazy for the Storm tidak hanya bertutur tentang teknik bertahan hidup, tetapi juga tentang hubungan ayah-anak yang begitu erat dan penuh kasih.
0066555 | F Oll c | Perpustakaan SMA Negeri 8 Yogyakarta (Fiksi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain