Text
Negeri Sukun
Negeri Sukun merupakan negeri yang unik. Negeri Sukun adalah negeri dengan ribuan sukun. Bila tidak sukun pun, rupanya adalah dhammatain. Sehingga setiap kali disebut, yang terdengar di akhir nama penduduknya adalah-un. Semua rata, tidak ada yang tidak sama. Kiai Badrun, Jarun, Muslimun, Hindun, Manun, Lailatun, Qomariyatun, Makmun. Semua-un. Tidak ada, atau lebih tepatnya, tidak boleh ada nama selain memakai akhiran-un. Ini adalah amar dari leluhur, katanya. Tidak boleh dilanggar meski tidak pernah jelas siapa yang memulai adat ini. Bahkan, Kiai Badrun sekalipun tidak pernah tahu sebenar-benarnya asal muasal wirasan adat ini. Semua nama penduduk di negeri ini juga hanya satu kata. Entah siapa pula yang membuat peraturannya. Namun, tradisi adalah jalan yang harus selalu dihormati. Mencederainya hanya akan menambah masalah negeri, kata para tetua.
Orang-orang pun percaya bahwa nama Negeri Sukun diambil karena nenek moyangnya selalu ingin hidup tenang dan rukun. Sakinah, intinya. Karena memang dua kata itu, sukun dan sakinah, punya akar makna yang sama. Maka, segala pertikaian, selisih pendapat, atau apapun harus di-sukun-kan, dihentikan. Berhenti pada satu titik, kadang berpanjangan dan konstan. Harakat-nya teratur, tidak sembarang bunyi atau mengetuk.?
0068409 | F Fua n | Perpustakaan SMA Negeri 8 Yogyakarta (Fiksi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain