Text
Pondok Baca Kembali ke Semarang
Tahun 1980 Dini kembali ke
Tanah Air Setelah beberapa tahun mondar-mandir antara Jakarta dan Semarang, pada tahun 1985 Dini menetap di kota asalnya, pulang ke Kampung Sekayu. Di sana dia mendirikan taman bacaan yang dinamakan Pondok Baca Nh. Dini atau disingkat PB, dilayankan kepada para pra-remaja dan remaja sekitar. Berkat bantuan teman-teman dan saudara-saudaranya, usaha nirlaba tersebut berjalan lancar. Di sela-sela mengawasi anggota PB yang membaca dan mengerjakan Laihan-Latihan Bahasa, Dini meneruskan kegiatannya menulis novel dan cerita pendek.
Namun kehidupan tidak semulus yang dia harapkan. Banjir dan tanah longsor sempat nyaris mematahkan semangat hidupnya. Gangguan bencana alam tersebut memaksa Dini pindah tempat tinggal hingga 3 kali: dari Kampung Sekayu ke Griya Pandana Merdeka di Ngalian, lalu mengungsi kembali ke Sekayu, kemudian ke Perumahan Beringin Indah di Ngalian juga. Dia mampu menyandang pengalaman tersebut sebagian besar berkat bantuan Kedutaan Besar Selandia Baru dan lingkungan dekatnya, ialah saudara-saudaranya dan para anggota Rotary Club Semarang Kunthi. Dini menjadi anggota perkumpulan bergengsi itu sejak masa tinggalnya di Kampung Sekayu.
Berkat kegiatannya sebagai pengelola Pondok Baca, Dini dihubungi oleh Plan Internasional, sebuah organisasi yang mengatur perkanalan antara pasangan suami-istri di seluruh dunia dan anak asuh di negara-negara yang sedang berkembang. Plan Internasional di Kupang Timur menawarkan kerja sama kepada Dini. Semua tampak nyaman, segalanya terasa seakan-akan berlangsung damai seterusnya. Namun selalu terjadi perubahan-perubahan dalam kehidupan manusia. Menjelang tahun 1998, Dini juga terkena imbas perubahan itu. Era yang disebut Reformasi melanda diri dan lingkungannya.
0064911 | F Din p | Perpustakaan SMA Negeri 8 Yogyakarta (Fiksi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain