Text
Sang Pewaris
Ketika ayahnya meninggal karena malaria, jiwa anak muda itu terguncang, tetapi ia segera bangkit melawan kecengengan dan menolak untuk larut dalam kesedihan. Ia anak sulung sehingga dalam beberapa hal harus menggantikan kedudukan ayahnya dalam keluarga itu. Ia merasa harus segera mempersiapkan diri dengan cara belajar kepada guru-gurunya di sekolah atau kepada orang-orang bijak dan arif, bahkan juga kepada perilaku alam. Pemuda itu bernama Teguh.
Teguh merasa sangat beruntung berkenalan dengan pak Sukamto. Bukan karena pak Sukamto seorang peneliti yang berilmu, tetapi karena ia seorang figur yang berilmu, tetapi karena ia sebuah figur yang menampilkan keteladanan. Bagi beberapa orang, persahabatan itu mungkin tampak lucu, satunya berumur hampir tujuh puluh tahun, sedangkan satunya pemuda delapan belas tahun. Mereka dari generasi yang berbeda.
Kedatangan Pak Sukamto ke Sukajadi tidak semata-mata sebagai seorang peneliti botani. Ia mempunyai ikatan emosional yang dalam terhadap desa yang terletak di tepi hutan lindung itu. Hal ituberhubungan dengan peranannya sebagai seorang tentara pejuang yang bertugas di desa itu lima puluh tahun yang lalu. Oleh karena itu, Pak Sukamto mempunyai rasa memiliki desa itu.
Bagi Teguh, Sukajadi bukan sekedar dimiliki. Sebagai putra desa itu, Sukajadi adalah kulit pembungkus tubuhnya. Jika dua orang itu bertemu, jadilah sebuah pematik api perubahan yang akan membawa Sukajadi ke tempat yang lebih bermartabat.
Ternyata, usaha mereka menimbulkan konflik dengan orang-orang yang mempunyai kepentingan berlawanan. Lalu, mampukah Pak Sukamto yang hanya tamu desa dan Teguh yang masih ingusan menghadapi mereka?
0042191 | F Dar s C3 | Perpustakaan SMA Negeri 8 Yogyakarta (Fiksi) | Tersedia |
0042190 | F Dar s C2 | Perpustakaan SMA Negeri 8 Yogyakarta (Fiksi) | Tersedia |
0047548 | F Dar s | Perpustakaan SMA Negeri 8 Yogyakarta (Fiksi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain