Nenek membeli sepasang cincin emas polos seberat lima gram. Cincin itu sebagai hadiah karena kami suka membantunya memelihara tembakan itu dengan rajin.
Nenek berpesan bahwa cincin itu untuk persediaan apabila di antara kami, aku dan adikku perempuan yang terbesar, bertunangan. Siapa di antara kami yang bertunangan lebih dahulu, dialah yang memiliki cincin itu... dan cincin itu tetap sebagai cincin yang belum diberi nama.