Text
Ahu Si Singamaharaja
Ucapan terakhir Si Singamangaraja XII ketika gugur di jurang Sindias, Sitapongan, di Sumatra Utara ialah "Ahu Si Singamangaraja". Peristiwa itu terjadi hampir 75 tahun yang lalu, yaitu tanggal 17 Juni 1907. Karena itu judul buku ini penulis namakan Ahu Si Singamangaraja. Namun pemberian judul ini tidak hanya untuk mengingat ucapan penting dan bersejarah itu, tetapi sekaligus mengungkapkan dan menyatakan bahwa per juangan dan pengorbanan pahlawan ini adalah untuk menunaikan tugas dan tanggung jawabnya sebagai Si Singamangaraja.
Selaku "Singa yang melampaui dan Singa yang tak terlam paui" beliau mempunyai fungsi sebagai "pengatur kerajaan manusia bermata hitam" di Sumatra. Ini ditambah lagi dengan fungsi kepemimpinannya dalam bidang agama, adat-istiadat, hukum, ekonomi, pertanian, pendidikan, kebudayaan dan mili ter. Jadi jelas bukan hanya sebagai Priester Koning sebagaimana dikemukakan oleh pihak kolonial Belanda.Tujuan khusus buku ini adalah untuk memaparkan per juangan Si Singamangaraja XII bersama rakyat Sumatra Utara melawan pihak kolonial Belanda dalam rangka penunaian pel bagai tugas dan tanggung jawab di atas. Berbagai referensi akan diadakan juga pada peristiwa-peristiwa dalam periode beberapa Si Singamangaraja sebelumnya, antara lain dengan Si Singamanga raja X dan Si Singamangaraja XI.
0057599 | 923 Sid a | Perpustakaan SMA Negeri 8 Yogyakarta (900) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain