Text
Perlawanan Di Simpang Jalan: Kontes Harian di Desa-Desa Sekitar Hutan di Jawa
Sebagaimana buruh yang harus disadarkan akan hak-haknya, petani juga harus dibangkitkan melalui sebuah perjuangan kelas. Namun, apa yang terjadi pada petani desa hutan tidaklah dilakukan secara sistematis, rapi sebagaimana buruh dengan dukungan pemikir-pemikir radikal dan revolusioner. Petani desa hutan menggunakan cara mereka sendiri untuk memperjuangkan hak-haknya melalui organisasi anonim yang non formal dengan koordinasi tahu sama tahu, perlawanan kecil-kecilan setiap hari, mencuri sedikit-sedikit, memperlambat kerja, pura-pura bodoh, bergunjing dan sebagainya. Gaya perlawanan ini khas terjadi pada petani di Asia Tenggara dan terekam baik dalam buku ini melalui kontes harian petani desa hutan di Wonomukti. Sebuah perlawanan yang tak lekang oleh panas, tak lapuk oleh hujan ternyata mampu menjadi penanda penting bagi kesadaran kelompok masyarakat yang menolak praktek hegemoni negara. Kiranya tulisan Hery Santosa yang menawarkan alternatif bagi pemberhentian perlawanan menarik untuk dikaji lebih lanjut, terlebih jika tidak ingin perlawanan petani menjadi lebih terbuka dan radikal karena alasan ketimpangan.
0066640 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain