Text
Hoengeng: Polisi dan Menteri teladan
Di Indonesia hanya ad tiga Polisi yang tak bisa disuap: Patung Polisi, Polisi Tidur, dan Hoegeng". (KH. Abdurrahman Wahid). Gnerasi muda kini mungkin tak lagi tahu, Hoegeng yang dimaksud Presiden Abdurrahman Wahid dalam kata-katanya diatas adalah almarhum Jenderal (Pol.) Hoegeng Iman Santoso, Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) di Zaman transisi Orde Lama menuju Orde Baru. Sebagai Polisi, Hoegeng dikenal jujur, sederhana, dan tak kenal kompromi. Karenanya, seperti polisi tidur, ia tak bisa disuap. Namun, bagaimana kiprah Hoegeng ketika ia dpercaya Presiden Soekarno menjadi Menteri/Sekretaris Presidium Kabinet dan Menteri Iuaran Negara, serta Kepala Jawatan ImigrasiIndonesia pada periode tahun 1961-1966? Buku ini tak hanya menuturkan keteladanan Hoegeng sebagai polisi dan birokrat. Juga ada kisah hubungan Hoegeng dan Soedharto Martopoespito yang berakhir tragis. Cengkraman kekuasaan Orde Baru memutuskan hubungan akrab diantara keduanya. Setelah Hoegeng bergabung dengan kelompok Petisi, sebagai PNS di kantor Menko Polkam, Dharto tak pernaj berani lagi berhubungan secara pribadi dengan mantan atasannya
0080946 | 923.5 Suh h | Perpustakaan SMA Negeri 8 Yogyakarta (900) | Tersedia |
0080900 | 923.5 Suh h | Perpustakaan SMA Negeri 8 Yogyakarta (900) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain