Text
Mohammad Hatta: Pejuang Proklamator Pemimpin Manusia Biasa
Seorang anak laki-laki berdiri di depan rumah orang tuanya. Rumah itu terletak di Aur Tanjungkang, Bukittinggi. Umur anak itu baru enam tahun. Matanya melihat sebuah jembatan . Letak jembatan itu tak jauh dari rumahnya. Jembatan itu menghubungkan Bukittinggi dengan daerah luar kota.
Di jembatan ada beberapa orang tentara Belanda. Semuanya memakai senapang dengan sangkur terhunus. Orang-orang yang lewat di jembatan mereka suruh berhenti. Lalu mereka geledah. Ada diantaranya yang mereka pukul. Wanita-wanita pun mereka geledah. Wanita-wanita itu berteriak-teriak.
Anak laki-laki tadi melihat semua keadian itu. Ia melihat orang-orang dipukuli. Teriakan wanita-wanita terdengar olehnya. Rasa hiba timbul dalam hatinya. Sebaliknya, timbul rasa bencinya kepada tentara Belanda "Belanda jahat," katanya seorang diri.
0061101 | 923 Imr m | Perpustakaan SMA Negeri 8 Yogyakarta (900) | Tersedia |
0057598 | 923 Imr m C3 | Perpustakaan SMA Negeri 8 Yogyakarta (900) | Tersedia |
0057859 | 923 Imr m C5 | Perpustakaan SMA Negeri 8 Yogyakarta (900) | Tersedia |
0057841 | 923 Imr m C1 | Perpustakaan SMA Negeri 8 Yogyakarta (900) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain