Image of Para Priyayi: Sebuah Novel

Text

Para Priyayi: Sebuah Novel

"Berasal dari keluarga buruh tani, Soedarsono, oleh orang tua dan sanak saudaranya diharapkan dapat menjadi ""sang pemula"" untuk membangun dinasti keluarga priyayi kecil. Berkat dorongan Asisten Wedana Ndoro Seten, ia bisa sekolah dan kemudian menjadi guru desa. Dari sinilah ia memasuki dunia elite birokrasi sebagai priyayi pengreh praja. Ketiga anaknya, melewati zaman Belanda dan zaman Jepang, tumbuh sebagai guru, opsir peta, dan istri asisten wedana. Cita-cita keluarganya berhasil.
Benarkah? lalu apakah sesungguhnya ""priyayi"" itu? Status kelas? pandangan dunia kelas menengah elite birokrasi? Sekadar gaya hidup? atau kesemuanya? Cucu Soedarsono sendiri kemudian hidup sebagai anak zaman mereka: menjadi anak kelas menengah birokrat yang manja, idealis kiri yang terlibat gestapu, dan entah apa lagi. Justru Lantip - anak jadah dari keponakan jauh Soedarsono - yang tampil sebagai hrio. Dialah yang, dengan caranya sendiri, menunjukkan makna "priyayi" dan "kepriyayian" itu."

Ketersediaan
0043914305.52 Kay p C1Perpustakaan SMA Negeri 8 YogyakartaTersedia
0043920305.52 Kay pPerpustakaan SMA Negeri 8 YogyakartaTersedia
0043915305.52 Kay p C2Perpustakaan SMA Negeri 8 YogyakartaTersedia
0043916305.52 Kay p C4Perpustakaan SMA Negeri 8 YogyakartaTersedia
0043917305.52 Kay p C5Perpustakaan SMA Negeri 8 YogyakartaTersedia
0043918305.52 Kay p C6Perpustakaan SMA Negeri 8 YogyakartaTersedia
0043921305.52 Kay p C9Perpustakaan SMA Negeri 8 YogyakartaTersedia
0043922305.52 Kay p C10Perpustakaan SMA Negeri 8 YogyakartaTersedia
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
305.52 Kay p
Penerbit
Jakarta : Pustaka Utama Grafiti.,
Deskripsi Fisik
vi, 308 hlm.; 14,4 x 21 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
979-444-186-4
Klasifikasi
305.52
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
10
Subjek
Priyayi, Novel
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Tidak Ada Data
Komentar
Anda harus masuk sebelum memberikan komentar