Text
Kehidupan Suku Dayak Apokayan
"Pada tahun 1958, tim ekspedisi orang Barat berkunjung ke pedalaman Kalimantan Timur. Mereka tertarik oleh kisah perjalanan yang ditulis sekitar tiga perempat abad sebelumnya, yang menyatakan bahwa di sana terdapat suku primitif yang masih terasing.
Ternyata yang ditemukan ekspedisi itu lain dari yang diduga. Di sana, bahkan, telah berdiri sebuah gereja. Banyak penduduk pribumi yang telah memeluk agama Kristen. Orang-orang yang masih mengenakan pakaian tradisional, yaitu cawat dari kulit kayu, hanya orang-orang tua. Atau mereka yang sangat patuh kepada kebudayaan asli. Memang pada umumnya mereka ingin mempertahankan kebudayaan warisan nenek moyangnya. Demikian pula, misalnya, suku yang sedang melakukan perpindahan secara besar-besaran, dari daerah pedalaman ke daerah pesisir. Hal ini tidak lain untuk memperbaiki nasib dan memajukan anak cucunya, lebih dari apa yang mereka peroleh.
Di samping itu, apakah ""perburuan kepala manusia"" masih ada? Upacaranya masih ada, malah dianggap sakral. Namun, secara simbolik. Masih banyak lagi kejadian langka atau aneh yang ditemukan tim ekspedisi itu. Jika orang pribumi terbengong-bengong mendengar rekaman kaset yang diputar ulang, tim ekspedisi itu kagum menyaksikan keterampilan mereka dalam mendayung perahu panjang melalui jeram-jeram yang deras dan ganas."
0055201 | 312 Mar K C1 | Perpustakaan SMA Negeri 8 Yogyakarta | Tersedia |
0055338 | 312 Mar K C2 | Perpustakaan SMA Negeri 8 Yogyakarta | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain