Text
Wayang: Lakon Tanpa Batas
"Buku ini merupakan kumpulan beberapa koleksi wayang yang dipamerkan pada perhelatan Jogja International Heritage Festival (JIHF) tahun 2017.
Pameran Wayang dalam rangka JIHF 2017 in menyajikan materi utama ""wayang purwa"" dari klasik hingga kontemporer. Hal ini dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa artefak budaya (tangible) melekat di dalamnya nilai budaya (intagible). Sekaligus juga menunjukkan, seperti sudah disebutkan pada bagian awal catatan ini, bahwa artefak tersebut 'hidup' dan 'tumbuh' karena dihidupkan dan ditumbuhkan. Wayang tak pernah kering dijadikan sumber inspirasi penciptaan, baik dalam konteks merawat dan melestarikan seni tradisional, memaknai dalam konteks revitalisasi, menghidupkan dalam konteks me-re-kreasi, mau pun kritik terhadapnya. Semua upaya tersebut dalam kerangka menghidupkan artefak (seni) tradisional berikut makna tak benda (intangible). Gejala semacam ini terjadi tidak saja di Indonesia, tetapi juga di berbagai negara yang memiliki tradisi (pembuatan dan pertunjukkan) wayang, seperti Malaysia, Thailand, Vietnam, India, dan Kamboja.
Wayang: Lakon Tanpa Batas digunakan sebagai bingkai kurasi, yang akan menuntun pemilihan materi, pemaknaan, dan model presentasinya. Wayang kulit purwa gaya Yogyakarta (Kasultanan Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman), gaya Kedu, Banyumas, dan Cirebon, menjadi 'menu utama' dalam pameran ini. Termasuk adegan simpingan antara lima bersaudara Pandawa berhadapan dengan seratus bersaudara Kurawa, akan dihadirkan dalam ruang pameran ini (jika tidak keliru, adegan lengkap semacam ini baru pertama kali ada dalam suatu pameran). Berikutnya adalah wayang dengan segala varian perkembangannya, hingga ke ranah seni rupa."
0002871 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain