Text
Analisis Multilevel dengan Program IBM SPSS 23
Penelitian bidang sosial dan kesehatan tidak dapat mengesampingkan pentingnya context. Misalkan pencapaian tingkat kelulusan murid dipengaruhi oleh faktor kelas dan sekolah sebagai context. Para peneliti cenderung menggunakan alat analisis regresi yang sifatnya hanya pada level individu, walaupun data dan hipotesis mereka sifatnya multilevel. Salah satu cara melakukan disagregasi dari informasi level group ke dalam level individu sehingga semua variabel prediktor (independen) didalam model regresi berganda dianggap unit level analisisnya individu.
Ada dua masalah yang timbul, pertama model informasi contextual digabung menjadi single error term dari model. Akibatnya individu yang ada dalam context yang sama akan mempunyai error term yang saling berkolerasi dan ini melanggar asumsi regresi berganda. Kedua, mengabaikan context dan model berasumsi bahwa koefisien regresi dianggap sama untuk semua context. Dengan demikian data yang bersifat multilevel menghendaki alat analisis khusus yang disebut multilevel model atau hierachical model. Tujuan model multilevel adalah mempredikasi variabel independen terhadap variabel dependen lebih dari satu level. Misalkan kira ingin mengetahui bagaimana skor nilai keterampilan membaca dipengaruhi oleh karakteristik murid (jumlah waktu belajar) dan karakteristik kelas (jumlah murid dikelas). Dalam hal ini murid diukur dan dimodelkan sebagai level 1 dan kelas sebagai level 2.
0003478 | 519.53 IMA a | Perpustakaan SMA Negeri 8 Yogyakarta (500) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain