Text
Sosialisasi Pada Perkampungan yang Miskin di Kota Yogyakarta
"Penelitian yang dilakukan di Kotamadya Yogyakarta dengan masalah corak struktur keluarga dan sosialisasi anak dalam masyarakat kampung yang miskin di Yogyakarta. Pusat perhatian masalah penelitian ini adalah pola yang berlaku umum mengenai kedudukan-kedudukan yang tercakup dalam struktur keluarga, sehingga dengan demikian terlihatlah corak-corak dari struktur keluarga yang berlaku umum di kampung ini. Di samping itu perhatian utama ditujukan kepada peranan dari kedudukan yang tercakup dalam struktur keluarga dalam proses sosialisasi terhadap anak sendiri, anak kerabat, dan anak tetangga.
Daerah kampung miskin yang dimaksud adalah kempung yang telah diteliti pada tahap pertama sebelumnya. Dengan demikian penelitian ini merupakan kelanjutan dari tahap sebelumnya.
Sampel untuk setiap rukun kampung ditentukan berdasarkan proporsi keluarga batih dan luas, yang kemudian digunakan tabel M. Parten dengan batas error 10%.
Penelitian ini dilakukan dengan pengamatan, wawancara, dan study dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur keluarga yang terdapat di kedua kampung tersebut sebagian besar adalah keluarga batih yakni sebuah keluarga yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak-anak mereka. Setiap kedudukan dalam keluarga itu mempunyai perasaan yang sesuai dengan kedudukannya masing-masing. Corak struktur keluarga yang berlaku untuk kedua daerah sampel adalah corak struktur keluarga yang ""bilateral"".
Proses sosialisasi melalui proses belajar, yang dimulai sejak masa kanak-kanak hingga meninggal, dan dalam proses ini anak belajar mengenal nilai, sikap, keahlian, dan berbagai peranan yang dapat membentuk kepribadian. Peranan ibu dan ayah dalam sosialisasi anak tidak dapat dipisahkan dari proses pembentukan kepribadian anak (watak anak) sejak masa kanak-kanak sampai dewasa.
Dalam sosialisasi anak, tidak hanya berasal dari ibu dan ayah saja, tetapi juga dari anggota keluarga dan kerabat, teman bermain, teman sekolah, dan orang lain dalam masyarakat.
Media massa mempunyai pengaruh terhadap sosialisasi anak. Pengaruh media massa ini pada umumnya bersifat positif, karena sebagian besar anak memperoleh pengetahuan yang sifatnya baik. Kondisi fisik lingkungan ternyata secara tidak langsung berpengaruh terhadap sosialisasi anak. Hal ini terbukti dengan adanya kenyataan bahwa kondisi rumah tempat tinggal, terutama kondisi tempat tinggal belajar dan tempat bermain akan berpengaruh terhadap perkembangan pendidikan anak."
0016467 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain