Text
Apeirophobia
"Jika Pramoedya berkata bahwa menulis adalah bekerja untuk keabadian, barangkali saya harus berhenti menulis. Sebab saya takut dengan keabadian. Saya takut dengan sesuatu yang tidak pernah berakhir."
*
Saya memakai istilah apeirophobia sebagai judul buku, padahal tidak ada cerita pendek yang berjudul itu, karena dua hal, yang pertama adalah karena saya merasa diri saya memiliki phobia itu. Kedua, karena sebagian cerpen di buku ini adalah semacam tribute bagi seorang musisi yang juga takut terhadap keabadian.
Apeirophobia adalah rasa takut yang sulit dijelaskan. Sekalipun telah ada definisinya, menerangkannya secara detail adalah perkara yang rumit, terutama kepada mereka yang tidak mengalaminya. Coba bayangkan, apa jadinya bila Anda justru takut menjadi abadi, takut hidup selama-lamanya tapi juga takut mati? Rasa takut yang muncul tiba-tiba, mampu membuat badan gemetar, hingga seperti ingin berteriak. Padahal banyak orang justru menginginkan keabadian, mereka ingin cinta mereka abadi, ingin kekayaan mereka abadi, ingin kekuasaan mereka abadi, ingin hidup mereka abadi. Namun bagi pengidap phobia ini, ketika keabadian tampak jelas terutama setelah kematian, hal itu justru amat menakutkan.
Sungging Raga
0004976 | 813 SUN a | Perpustakaan SMA Negeri 8 Yogyakarta (800) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain