Text
Komunitas Kampung Pitu Gunung Kidul
"Kampung Pitu dikenal dengan ciri khas, pemukiman penduduk di puncak gunung api purba Nglanggeran, Patuk, Gunung Kidul yang mempertahankan tradisi leluhur dengan pembatasan jumlah kepala keluarga sebanyak tujuh orang. Ada kepercayaan, mitos, turun-temurun bahwa Kampung Pitu atau Tlogo hanya boleh dihuni oleh tujuh keluarga, apabila pantangan ini dilanggar, maka akan ada kepala keluarga yang sakit, selalu bertengkar dalam rumah tangga atau sebab lain yang menyebabkan ia ingin pidah tempat, atau bahkan dapat mati. Kepala keluarga di Kampung Pitu pada saat ini sampai generasi ke lima apabila dihitung dari generasi pertama pendiri Kampung Pitu.
Berbagai tradisi dan ritual keagamaan yang diwariskan secara turun-temurun dari generasi pertama, pendiri Kampung Pitu, yang masih dilestarikan oleh warga Kampung Pitu. Mereka melestarikan nilai-nilai budaya dan keutuhan warga Kampung Pitu melalui pelaksanaan berbagai ritual keagamaan dan memegang teguh wewaler atau pantangan yang bersumber dari mitos tentang awal mula pendiri Kampung Pitu membuka pemukiman di puncak gunung api purba Nglanggeran. Sistem sosial Kampung Pitu terus dipelihara dan dipertahankan oleh warganya melalui strategi mempertahankan pola resiprositas antarwarga Kampung Pitu dalam berbagai wujud resiprositas meliputi aktivitas saling bantu-membantu dalam berbagai kegiatan sosial, seperti berbagai ritual yang berkaitan dengan tahap-tahap kehidupan manusia. Hubungan sosial saling bantu-membantu atau gotong-royong itu juga terwujud dalam kegiatan membangun rumah, membangun jalan, membersihkan jalan dan fasilitas umum lain. Solidaritas warga Kampung Pitu selalu dilestarikan melalui berbagai ritual keagamaan yang bersifat publik dan melibatkan seluruh warga Kampung Pitu. Berbagai ritual keagamaan orang Kampung Pitu juga berperan meneguhkan kepercayaan bahwa Kampung Pitu hanya boleh dihuni oleh tujuh kepala keluarga."
0002199 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain