Text
Lintang Kemukus Dini Hari
Srintil sudah membuktikan dirinya lahir untuk menjadi ronggeng Dukuh Paruk. Dan meskipun dalam tradisi seorang ronggeng tidak dibenarkan mengikatkan diri dengan seorang lelaki, namun ternyata Srintil tak bisa melupakan Rasus. Ketika Rasus menghilang dari Dukuh Paruk, jiwa Srintil terkoyak. Srintil tidak bisa menerima keadaan ini, dan berontak dengan caranya sendiri. Sikap ini menjadi faktor penentu dalam pertumbuhan kepribadiannya. Dia tegar dan berani melengkahi ketentuan-ketentuan yang telah lama mengakar dalam dunia peronggengan, terutama dalam masalah hubungan antara seorang ronggeng dengan dukunnya.
Menjelang usia dua puluh kedirian Srintil mulai teguh. Dia bermartabat, tidak lapar seperti kebanyakan orang Dukuh Paruk, dan menampik laki-laki yang tidak disukainya. Rasus sendiri ditundukkannya dalam dunia angan-angan dan Srintil merasa menang. Sementara dua pengalaman penting menggores lintasan kehidupannya.
Buku ini adalah buku kedua dari trilogi yang terdiri dari Ronggeng Dukuh Paruk dan Jantera Bianglala.
0047948 | F Toh l | Perpustakaan SMA Negeri 8 Yogyakarta (Fiksi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain