Text
Brainware management : manajemen manusia generasi 5.0
"Dasar pemikiran konsep manajemen dalam arti luas sudah mulai ""ketinggalan zaman"". Paradigma yang ada sudah tidak tepat lagi untuk menjawab tantangan perubahan di bidang manajemen. Demikian juga terhadap paradigma yang mendasari konsep manajemen manusia, disebut sebagai manajemen sumber daya manusia. Bahkan sekarang disebutkan dengan istilah yang keren yaitu human capital.
Manajemen Manusia Generasi 5.0 didasarkan atas perkembangan pemikiran yang menunjukkan perubahan cara pandang dan/atau pemahaman konseptual bagaimana mengelola manusia yang paling tepat. Diawali dengan Generasi 1.0 dimana mengelola manusia belum penting dan manusia masih dilihat sebagai salah satu aspek biaya produksi yang harus diefisiensikan. Pemahaman konsep yang disebut man-machine berubah menjadi ""mesin yang punya perasaan"". Berbagai pendekatan mendasari seperti pendekatan legal, pendekatan psikologi, hingga terakhir pendekatan strategik sebagai Generasi 4.0.
Generasi 5.0 menjawab tantangan perubahan memasuki awal abad XXI yang merupakan brain to brain competition dalam manajemen manusia. Perubahan mendasar menjadikan daya saing kecerdasan SDM menjadi sumber daya saing perusahaan, organisasi, bahkan masyarakat dan bangsa. Daya saing kecerdasan pada manusia adalah sebagai Total Intelligence berbasiskan kecerdasan spiritual (SQ-based Total Intelligence) bukan lagi pada Intelectual Intelligence (IQ). Generasi 5.0 memberikan solusi apa, kenapa, dan bagaimana daya saing kecerdasan manusia tersebut dapat menjadikan organisasi, perusahaan, masyarakat bahkan bangsa menjadi pemenang; bukan korban dalam persaingan di brain to brain competition.
Buku ini berusaha tidak terbawa arus dengan terminologi yang sedang ""in"". Terminologi yang tidak sedikit digunakan sekedar untuk menunjukkan ""gak ketinggalan zaman"". Padahal isinya belum menggambarkan pemahaman secara konseptual dengan penggunaan terminologi baru tersebut. Kontribusi pemikiran dan pengalaman empiris dari seorang praktisi dengan latar belakang akademisi (bukan ilmuwan) yang menggeluti bidang ini. Suatu kontribusi pengalaman empiris (Tacit Knowledge) - disebut ilmu praktek, dengan niat berbagi melalui sebuah buku ini sebagai Explicit Knowledge - disebut ilmu sekolah."
0002987 | 658.3 TAU b | Perpustakaan SMA Negeri 8 Yogyakarta (600) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain